Saturday 19 October 2013

Sejarah dan Aliran Psikologi

by Fadhila Nursyifa at 10/19/2013 0 comments
Sejarah Psikologi

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan manusia, dilihat dari sudut pandang perilaku. Pada zaman Reneisan (zaman revolusi ilmu pengetahuan di Eropa), Rene Descartes (15-96-1650), seorang filsuf dari perancis, mendefinisikan olmu jiwa (Psikologi) adalah ilmu tentang kesadaran. Sedangkan George Barkeley (1685-1753), filsuf dari inggris, mengatakan bahwa ilmu psikologi adalah ilmu tentang penginderaan (Persepsi).

Awalnya Psikologi (atau tepatnya gejala-gejala kejiwaan) dipelajari oleh filsafat dan ilmu faal. Filsuf-filsuf seperti Socrates (469-399 SM), Plato (427-347 SM) dan Aristoteles (384-322 SM), sudah mempelajari gejala-gejala kejiwaan sejak 500 atau 600 tahun sebelum masehi [Sarli 1976]. Pada abad ke-19 tepatnya 1879 psikologi diakui sebagai ilmu yang berdiri sendiri. Pada masa itu seorang filsuf, dokter, sosiolog dan ahli hukum, bernama Wilhelm Wundt, mendirikan labolatorium psikologi pertama di dunia tepatnya di Leipzing, Jerman (1879).

Aliran-Aliran Psikologi

Strukturalisme atau Elementalisme

Aliran ini dapat dikatakan aliran pertama dalam psikologi. Aliran yang dikembangkan oleh Wilhelm Wundt ini menekankan pada analisis atas proses-proses kesadaran yang dipandang terdiri dari elemen-elemen dasar, serta upaya menekan hukum-hukum yang membawahi hubungan diantara elemen-elemen kesadaran tersebut. Karena pandangan elementalistik ini, psikologi strukturalisme disebut juga psikologi elementalisme. Wundt dan pengikut-pengikutnya berpendapat bahwa pengalaman mental yang kompleks sebenarnya adalah "struktur" yang terdiri atas keadaan-keadaan mental yang sederhana. Metode yang dipakai dalam strukturalisme adalah metode instropektif. Metode instropektif adalah orang yang menjadi percobaan diminta untuk menceritakan kembali pengalamannya atau perasaannya setelah ia melakukan suatu eksperimen. Tokoh lain dalam psikologi strukturalisme adalah Edward Bradford Titcherner (1867-1927).

Fungsionalisme

Fungsionalisme adalah orientasi dalam psikologi yang menekankan pada proses mental dan menghargai manfaat psikologi serta mempelajari fungsi-fungsi kesadaran manusia dalam menjembatani antara kebutuhan manusia dengan lingkungannya. Aliran ini pada intinya merupakan doktrin bahwa proses atau kesadaran sadar seperti kehendak bebas, berfikir, beremosi, memersepsi dan mengindrai adalah aktifitas-aktifitas atau operasi-operasi dari sebuah organisme dalam kesaling hubungan fisik dengan suatu lingkungan fisik dan tidak dapat diberi eksistensi yang penting. Tokoh - tokoh aliran ini adalah Wiliam James (1842-1910), James R. Angel (1869-1949) dan John Dewey (1859-1952).

Behaviorisme

Behaviorisme merupakan lanjutan dari fungsionalisme. Behaviorisme adalah aliran yang khususnya terdapat di Amerika Serikat. Aliran ini di temukan oleh John B. Watson (1878-1958). Behaviorisme tidak setuju dengan penguraian jiwa ke dalam elemen seperti yang diperecayai oleh strukturalisme. Tokoh lain dari aliran ini adalah Ivan Pavlov (1849-1936) dan Mc Dougall (1871-1938). Teori mereka yang terkenal adalah mengenai insting. Menurutnya insting adalah kecenderungan bertingkah laku dalam situasi tertentu sebagai hasil pembawaan sejak lahir dan tidak dipelajari sebelumnya. Inti dari aliran ini adalah asumsi bahwa jiwa bukan materi sehingga tidak dapat diteliti secara langsung. Penelitian aliran ini di fokuskan pada tingkah laku dengan asumsi bahwa tingkah laku merupakan wujud dari kejiwaan manusia.

Behaviorisme lebih mementingkan tingkah laku terbuka yang langsung dapat diamati dan diukur dari pada tingkah laku tertutup yang hanya diketahui secara tidak langsung. menurut aliran behaviorisme, emosi gembira atau sedih adalah manifestasi dari adanya ketegangan (tarikan) otot-otot dan syaraf-syaraf tertentu.

Aliran behaviorisme juga disebut sebagai psikologi "S-R" ("Stimulus"-"Respons"), karena menurut aliran ini proses-proses psikologis selalu dimulai denganadanya rangsang (stimulus) dan diakhiri dengan suatu reaksi (respon) terhadap rangsangan tersebut.

Gestalt

Pada saat di Amerika Serikat tumbuh aliran "Behaviorisme"; di Jerman muncul pula aliran yang disebut "Gestalt". Dalam bahasa Inggris kata "gestalt" disebut "form" atau "configuration" (bentuk). Aliran ini diumumkan pertamakali oleh Max Wertheimer pada tahun 1912. Tokoh lainnya adalah kurt Koffka (1886-1941) dan Wolf Gang Kohler (1887-1967). Teori yang mereka ajukan adalah bahwa dalam pengamatan atau persepsi suatu situasi rangsang ditangkap secara keseluruhan. (misalnya kita melihat sebuah mobil, mobil itu terdiri dari pintu, jendela, ban dan lain-lain. Kita tidak melihatnya hanya sebagai ban, jendela atau bagian (mobil) lainnya, tapi kita melihatnya sebagai mobil). Jadi persepsi bukanlah penjumlahan rangsangan-rangsangan kecil (detail) yang ditangkap oleh alat-alat indera, melainkan suatu keseluruhan yang berarti dari detail-detail tadi. Menurut psikologi Gestalt, pengamatan kita tergantung pada pola rangsang yang sampai pada kita dan cara mengorganisir pola tersebut.

Psikoalanisis

Pada tahun 1909 Sigmund Freud  memperkenalkan aliran psikoanalisis. teori dasar dari Sigmund adalah tentang alam sadar, pra-sadar dan alam bawah sadar. Alam sadar adalah apa yang seseorang sadari pada saat-saat tertentu, penginderaan langsung, ingatan, pemikiran, fantasi, dan perasaan yang dimiliki. Alam pra-sadar adalah segala sesuatu yang dengan mudah dipanggil atau dimunculkan ke alam sadar, (kenagan-kenangan yang walaupun kita tidak ingan waktu berfikir tapi dapat dengan mudah dipanggil lagi). Menurut Freud keduanya adalah bagian keci dari pikiran.

Alam bawah sadar adalah bagian terbesar dari pikiran. Bagian ini mencangkup segala sesuatu yang sangat sulit dibawa ke alam sadar, termasuk segala sesuatu yang memang asalnya dari alam bawah sadar seperti nafsu dan insting. Freud  berpendapat bahwa alam bawah sadar adalah sumber dari motivasi dan dorongan yang ada dalam diri kita.

Konsep lain dari Freud adalah struktur kepribadian. Freud membagi kepribadian menjadi tiga bagian, yaitu Id, Ego dan Super-ego. Id merupakan struktur kepribadian yang paling mendasar, hanya berdasarkan dorongan nafsu belaka. Ego adalah pikiran yang beroperasi menurut prinsip kenyataan yang memuaskan dorongan Id menurut cara-cara yang dapat diterima masyarakat atau sebagai kepribadian yang mengontrol kesadaran. Super-ego adalah kesadaran tertinggi manusia, terbentuk melalui proses identifikasi dalam nilai-nilai moral san beroperasi menurut prinsip moral.

Tokoh lain dari aliran psikoanalisis adalah Alfred Adler (1870-1937) dan Carl Gustav Jung (1875-1961). Gustav mengklasifikasi karakteristik kepribadian menjadi dua, yaitu Introvert (tertutup) dan Ekstovert (terbuka).

Humanistik

Humanistik adalah suatu aliran yang bertujuan untuk menempatkan manusia pada posisi kemanusiaan yang sebenarnya. Perhatian Psikologi Humanistik tertuju pada masalah bagaimana tiap-tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh masing-masing pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Pandangan humanistik banyak diterapkan dalam bidang psikoterapi dan konseling tujuannya adalah meningkatkan pemahaman diri. Tokoh dalam aliran humanistik adalah Carl Rogers (1902-1988), dan Abraham Maslow (1908-1970).

Kognitif

Psikologi kognitif adalah kajian tentang bagaimana otak atau pikiran kita bekerja, bagaimana kita berfikir, mengingat dan belajar. Tokohnya adalah Jean Piaget (1896-1980), Piaget mempunyai teori yang disebut sebagai konsep kecerdasan. Teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan.
Piaget membaginya menjadi empat periode :
1. Periode sensorimotor (usia 0-2 tahun)
2. Periode raoperasional (usia 2-7 tahun)
3. Periode operasional konkrit (usia 7-11 tahun)
4. periode operasional formal (usian 11- dewasa)

Transpersonal

Dua unsur penting aliran transpersonal adalah potensi luhur seperti keruhanian, pengalaman mistik dan lain sebagainya. Unsur kedua adalah corak kesadaran yang memasuki alam kebatinan pengalihan dimensi meditasi.





Daftar Referensi

Sarwono, Sarlito Wirawan. 1976. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang.

Wardah Nurul. 2012. Aliran-aliran dalam Psikologi. http://yoroelz09.blogspot.com/2012/12/aliran-aliran-dalam-psikologi.html. diakses pada 29 September 2013 pkl 22:00 WIB.

Khasanah. 2012. Aliran-aliran dalam Psikologi. https://khasanahpioneerscom.wordprees.com/2012/09/05/aliran-aliran-dalam-psikologi/. diakses pada 29 September 2013 pkl 22:30 WIB.

Kuntjojo. 2008. Latar Belakang Lahirnya Psikologi Dalam. http://ebekunt.wordpress.com/2008/08/09/latar-belakang-lahirnya-psikologi-dalam/ diakses pada 19 Oktober 2013 pkl 17:11 WIB.
 

Kumpulan Tugas Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea