Thursday 5 December 2013

Manusia dan Penderitaan

by Fadhila Nursyifa at 12/05/2013 0 comments

A. Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita yang artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan akan dialami semua orang, Tuhan memberikan kesenangan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan agar manusia sadar untuk tidak melupakanNya. Bagi manusia yang tebal imannya musibah akan cepat menyadarkannya untuk bertobat atau kembali kejalanNya dan bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya. Dalam kepasrahan itulah akan diperoleh suatu kedamaian dalam hatinya, dan akhirnya dia akan bersyukur bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan yang lebih berat dari yang dialaminya. Maka dari itu manusia dituntun agar selalu bertwa kepada Tuhan agar manusia tidak menderita. Contoh kecil dari penderitaan adalah kehilangan seseorang yang kita cintai untuk selamanya (meninggal), namun jika kita bertaqwa dan iklas dengan apa yang ditakdirkan Tuhan tentang itu, kita dapat melewati penderitaan itu dengan mudah. Contoh lain adalah mencana alam.

B. Siksaan

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan timbullah penderitaan. Didalam kitab suci dijelaskan tentang siksaan yang dialami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri, korupsi dan sebagainya. Sedangkan siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan seperti pembunuhan, pemerkosaan, pencurian dan sebagainya.

Adapun siksaan yang bersifat Psikis, yaitu :
  1. Kebimbangan, saat seseorang tidak dapat menentukan pilihan. Akibat kebimbangan, seseorang akan merasa tidak menentu dan tersiksa dalam hudupnya.
  2. Kesepian, saat seseorang merasa jiwanya sepi walaupun dia dalam lingkungan yang ramai. Pada saat seseorang merasa kesepian dia akan merasa hidupnya penuh penderitaan.Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan teman, maka untuk dapat mengalahkan rasa kesepian orangperlu cepat mencari teman yang dapat diajak untuk berkomunikasi dan berbagi suka duka. Selain itu seseorang dapat melakukan kesibukan fisik agar rasa kesepian itu hilang.
  3. Ketakutan, merupakan bentuk lain yang menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa taku itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai Phobia.
Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain:
  • Claustrophobia dan Agoraphobia. Cloustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup. Agoraphobia adalah ketakutan yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.
  • Gamang, ketakutan saat berada di tempat tinggi.
  • Kegelapan, ketakutan saat berada di tempat yang gelap.
  • Kesakitan, ketakutan pada rasa sakit yang akan di alami (seperti berteriak-teriak sebelum di suntik).
  • Kegagalan, ketakutan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan. Misalnya seseorang yang patah hati tidak mudah untuk menjalin cinta lagi, karena takut gagal lagi.
C. Kekalutan Mental

Secara sederhana kekalutan mental disebut sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara wajar.

Gejala-gejala kekalutan mental adalah :
  1. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
  2. Namapak pada kejiwaannya rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan :
  1. Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rokhaninya.
  2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah. Pada orang yang tidak mengalami gangguan kejiawaan, persoalan akan dihadapi dan diselesaikan bukan dihindari.
  3. Kekalutan merupan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya gangguan kejiwaan :
  1. Kepribadian yang lemah
  2. Terjadinya konflik sosial budaya
  3. Cara pematangan batin yang salah
Proses-proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya ke arah :
  1. Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup .
  2. Negatif : trauma yang dialami diperlarutkan atau diperturutkanm sehingga seseorang menjadi  frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
Bentuk frustasi antara lain :
  • Agresi, berupa kemaraha yang meluap-luap akibat emosi yang tidak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi (tekanan darah tinggi).
  • Regresi, kembali pada pola reaksi yang primitif atau kekanak-kanakan (infantil).
  • Fiksasi, peletakan atau pembatasan pada suatu pola yang sama (tetap).
  • Proyeksi, usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain.
  • Identifikasi, menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya.
  • Narsisme, self love yang berlebihan, seseorang merasa dirinya lebih superior dari orang lain.
  • Autisme, gejala menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.
D. Penderitaan dan Perjuangan

Dalam hidup kita harus berjuang menhadapi tantangan hidup dalam lingkungan alam, masyarakat sekitar, demgam waspada dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya atau penderitaan. Manusia tidak boleh pesimis, yang menganggap bahwa hidup adalah penderitaan. Manusia harus hidup optimis, ia harus berjuang dan berusaha dalam mengatasi segala kesulitan hidup.

E. Penderitaan, Media Masa dan Seniman

Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati. Komunikasi yang dilakukan oleh para seniman melalui karya senipun tidak kalah pentingnya. Melalui karya seni para penonton dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.

F. Penderitaan dan Sebab-sebabnya

Menurut sebabnya penderitaan diperinci sebagai berikut :
  1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
  2. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
G. Pengaruh Penderitaan 

Penderitaan dapat berpengaruh pada sikap seseorang, ada sikap negatif dan ada positif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbnul sikap anti atau tidak punya gairah hidup. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan adalah bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif dan tidak mudah menyerah.


Referensi

Nugroho, Widyo dan Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gunadarma.

Sunday 1 December 2013

Manusia dan Keindahan

by Fadhila Nursyifa at 12/01/2013 1 comments

A. Keindahan

Keindahan berasal dari kata indah yang artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perorangan, waktu dan tempat, slera mode, kedaerahan atau lokal. Menurut The Liang Gie dalam bukunya "Garis Besar Estetika", keindahan adalah salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan dan sebagainya. Menurut Thomas Aquinos (1225-1274), keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.

Keindahan dapat dibedakan antara keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Keindahan sebagai suatu kualitas yang abstrak merupakan keindahan yang tidak dapat diukur nilai keindahannya karena keindahan yang bersifat abstrak juga bersifat relative yakni apabila kita melihat sesuatu yang indah itu belum tentu indah untuk orang lain. Keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang indah merupakan keindahan yang bersifat pasti dan dapat dengan mudah diterima oleh pandangan dari masyarakat dan mempunyai nilai.

Pengertian keindahan yang seluas-luasnya :
  • Keindahan seni
  • Keindahan alam
  • Keindahan moral
  • Keindahan intelektual
Nilai Estetik adalah nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan. Nilai estetik dapat digolongkan menjadi nilai ekstrinsik dan nilai instrinsik. Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya, yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.

Kontemplasi dan Ekstansi adalah faktor pendukung keindahan yang didasarkan pada seleras seni. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmasti sesuatu yang indah. Apabila kedua dasar ini dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah.

B. Renungan 

Renung artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalama-dalam. adapun teori-teori dalam renungan ialah :
  1. Teori Pengungkapan
    Dalil dari teori ini adalah "Art is an expression of human feeling" (seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia).
  2. Teori Metafisik
    Teori seni metafisik merupakan salah satu teori tertua yang berasal dari Plato. Menurutnya sumber seni adalah sebuah peniruan (imitation teori). Dalam metafisikanya, Plato mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai relita Ilahi. Pada taraf terendah terdapat realita duniawi yang merupakan merupakan cerminan semu dan mirip realita Ilahi itu. Dan karya seni yang dibuat manusia hanyalah sebuah tiruan dari realita duniawi.
  3. Teori Psikologis
    Proses pencipataan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seorang seniman. Sedang karya seninya merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu.
    • Teori Permainan
      Menurut Freedrick Schiller (1757-1805), asal mula seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impluse) yang ada dalam diri seseorang. Dan menurut Herbert Spencer, permainan berperan untuk mencegah kemampuan-kemampuan mental manusia menganggur dan kemudian menciut karena disia-siakan.
    • Teori Penandaan
      Seni adalah suatu lambang atau tanda dari perasaan manusia. Karya seni adalah iconic sign (tanda serupa) dari proses psikologis yang berlangsung dalam diri manusia, khususnya tanda-tanda dari perasaannya.

C. Keserasian

Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar dan sesuai benar. Adapun teori keserasian, yaitu :
  1. Teori Obyektif dan Teori Subyektif
    Teori obyektif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetik adalah sifat (kualita) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Teori subyektif menyatakan bahwa ciri-ciri menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati suatu benda.
  2. Teori Perimbangan
    Keindahan adalah suatu kualita dari benda-benda yang disusun (yakni mempunyai bagian-bagian). Hubungan dari bagian -bagian yang menciptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai perimbangan atau perbandingan angka-angka.

Referensi

Armiyanto, Eko Angga. 2011. Keindahan sebagai sesuatu kualitas yang abstrak dan sebagai benda tertentu yang indah. http://hamaguri-incridible.blogspot.com/2011/06/keindahan-sebagai-sesuatu-kualitas-yang.html. diakses 1 Desember 2013 pukul 21:31 WIB.


Nugroho, Widyo dan Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gunadarma.

Friday 15 November 2013

Manusia dan Cinta Kasih

by Fadhila Nursyifa at 11/15/2013 0 comments
A. Cinta Kasih

Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik harinya. Sedangkan kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.

Dr. Sarlito W. Sarwono mengatakan bahwa cinta memiliki 3 unsur, yaitu:
  1. Keterikatan, yaitu adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dia.
  2. Keintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.
  3. Kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang dan sebagainya.
Cinta memiliki tiga tingkatan, yaitu :
  1. Cinta tingkat tertinggi, adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di jalan Allah.
  2. Cinta tingkat menengah, adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat.
  3. Cinta tingkat rendah, adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.

B. Cinta Menurut Ajaran Agama

Dalam kehidupan manusia, cinta menampakan diri dalam berbagai bentuk. Berikut bentuk-bentuk cinta dalam kitab suci Al-Qur'an :
  1. Cinta diri
    Manusia senang untuk tetap hidup dan mengembangkan potensi dirinya.

    "Diantara gejala yang menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya snediri ialah kecintaan terhadap harta yang dapat merealisasikan semua keinginan dan memudahkan baginya segala saran auntuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup." (QS, al-"Adiyat, 100:8).
  2. Cinta kepada sesama manusia
    Manusia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. hendaknya manusia menyeimbangkan cintanya dengan cinta dan kasih pada orang-orang lain. Al-Qur'an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling mencintai seperti cinta mereka pada diri sendiri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada para mukmin agar tidak berlebihan dalam mencintai diri sendiri.
  3. Cinta seksual
    Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Berfungsi untuk melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis. Lewat dorongan seksualah terbentuk keluarga.

    "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiei, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi yang berpikir." (QS. Ar-Rum, 30:21)
  4. Cinta kebapakan
    Para ilmuan jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya doronagn keibuan, melaikan dorongan psikis. Cinta ini nampak dalam doa nabi Nuh as. :

    "Dan Nuh berseru kepada Tuahannya sambil berkata: "Ya Tuhannku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya." (QS.Hud, 11:45)
  5. Cinta kepada Allah
    Puncak cinta manusia ialah cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya. Semua tingkah laku dan tindakannya ditujukan kepada Allah.

    “Katakanlah: Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang.” (QS. Ali Imran, 3:31)
  6. Cinta kepada Rasul
    Cinta kepada Rasul menduduki tingkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.

C. Kasih Sayang

Menurut kamus bahasa Indonesia karangan W.J.S. Poerwadarminta, kasih sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.

Macam-macam cinta kasih dari orang tua :
  1. Orang tua bersifat aktif, anak bersifat pasif.
  2. Orang tua bersifat pasif, anak bersifat aktif.
  3. Orang tua bersifat pasif, anak bersifat pasif.
  4. Orang tua bersifat aktif, anak bersifat aktif.
Contoh kasih sayang :
  • Seorang ibu yang sedang menyusui  atau menggendong, menyanyikannya, bercanda dengan anak-anaknya
  • Orang tua yang meluangkan waktu untuk anak-anaknya walaupun mereka sibuk dengan pekerjaan mereka.

D. Kemesraan

Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.

EPISODE
(karya: Rendra) 

Kami duduk berdua
di bangku halaman rumahnya

pohon jambu di halaman itu
berbuah dengan lebatnya
dan kami senang memandangnya

angin yang lewat
memainkan daun yang berguguran

tiba-tiba ia bertanya
"mengapasebuah kancing bajumuj lepas terbuka?"
aku hanya tertawa
lalu ia sematkan dengan mesra
sebuah peniti menutup bajuku
sementara itu
aku bersihkan
guguran bunga jambu
yang mengotori rambutnya.

E. Pemujaan

Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Pemujaan kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia, karena Tuhan pencipta semesta termasuk manusia itu sendiri.


F. Belas Kasihan

Kata kasihan atau Rahmah berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan yang diderita orang lain. Dalam surat Al-Qolam ayat 4, maka manusia menauh belas kasihan kepada orang lain, karena belas kasihan adalah perbuatan orang yeng berbudi. Sedangkan orang yang berbudi sangat dipuji oleh Allah SWT.

Cara menumpahkan belas kasih tergantung kepada situasi dan kondisi. Ada yang memberikan uang, ada yang memberikan barang, ada yang memberikan pakaian, makanan dan sebagainya.

G. Cinta Kasih Erotis

Cinta ksih erotis, yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya.  Cinta kasih tersebut bersifat ekslusif, bukan universal.




Referensi

Nugroho, Widyo dan Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gunadarma.

Konsep Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan

by Fadhila Nursyifa at 11/15/2013 0 comments
A. Pendekatan Kesusastraan

Sastra menurut bahasa Sansekerta berasal dari kata "sas" yang artinya ajaran atau pedoman, sedangkan "tra" artinya alat atau sarana. Jadi sastra berarti alat untuk menyampaikan aturan, ajaran, nasihat atau agama. Secara harfiah kata sastra bararti huruf atau tulisan atau karangan. Oleh karena alat yang digunakan untuk menciptakan karya sastra adalah bahasa, maka seni sastra di sebut juga seni bahasa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 766), Sastra adalah bahasa, kata-kata, gaya bahsa yang dipakai dalam kitab- kitab, bukan bahasa sehari- hari. Dapat disimpulkan bahwa sastra adalah hasil karya pemikiran, perasaan dan kegiatan manusia secara kreatif yang dituangkan dalam bentuk lisan maupun tulisan dengan menggunakan media bahasa yang indah. [Roi, 2012]

Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistik.

Sastra mempunyai peranan penting, karena sastra mempergunakan bahasa. Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sastra juga didukung oleh cerita, dengan cerita orang lebih mudah tertarik, dan dengan cerita orang lebih mudah mengemukakan gagasan-gagasannya dalam bentuk yang tidak normatif.

Dalam Ilmu Budaya Dasar sastra tidak diajarkan sebagai salah satu disiplin ilmu. Sastra disini digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalh kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih humanus.

B. Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Prosa

Prosa kadang-kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. dalah bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.

Jenis prosa ada 2, yaitu :
  1. Prosa Lama :
    • Dongeng-dongeng
    • Hikayat
    • Sejarah
    • Epos
    • Cerita pelipur lara
  2. Proses Baru :
    • Cerita pendek
    • Roman/ novel
    • Biografi
    • Kisah
    • Otobiografi
C. Nilai-nilai Dalam Prosa Fiksi

Prosa fiksi (rekaan) dapat diartikan sebagai karya naratif yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan, tidak sungguh-sungguh terjadi di dunia nyata. Tokoh, peristiwa dan latar dalam fiksi bersifat imajiner. [Ade, 2013]

Nilai-nilai yang ada dalam prosa fiksi :
  1. Memberikan kesenangan
  2. Memberikan informasi
  3. Memberikan warisan kultural
  4. Memberikan keseimbangan wawasan
Karya sastra dapat berupa puisi atau sajak, pantun, roman, cerpen, dongeng, roman, legenda, naskah drama.
Contoh dari Prosa: Dongeng (Timun Emas dan Raksasa Jahat)

Alkisah Cerita Timun Emas diawali oleh kisah seorang nenek tua yang tinggal menyendiri di sebuah rumah tua di pinggiran hutan di dekat sebuah dusun yang sunyi. Awalnya kehidupan dusun itu sangat damai, sampai akhirnya datang seorang raksasa yang tinggal dan menetap di hutan tersebut. Si nenek tidak merasakan takut seperti layaknya para penghuni dusun, karena banyak sekali hewan yang dimangsa oleh si raksasa. Sampai akhirnya si raksasa merasa terganggu akibat rasa lapar yang amat sangat untuk memangsa manusia, karena sudah tidak ada lagi hewan yang bisa ia makan.

Sampailah si raksasa tadi ke rumah si nenek tersebut, nenek tua itu bertanya kepada si raksasa, " apa gerangan yang membawa engkau kemari, hai raksasa?", tanya si nenek. "Aku ingin memakan seorang perempuan saat ini, apakah kau memilikinya?" tanya si raksasa kepada si nenek.



Nenek berkata kepada si raksasa, "dari dulu aku ingin punya anak perempuan, tapi aku tidak bisa, tapi bukan untuk aku makan, tapi ingin aku pelihara dan aku besarkan" jawab si nenek kepada raksasa. " Hmm..baiklah tunggu aku sebentar", si raksasa kembali masuk kedalam hutan dan kembali dengan menggenggam biji-bijian dan memberikan kepada si nenek.

"Untuk apa biji mentimun ini?" tanya si nenek kepada raksasa. "Kau tanamlah di pekarangan mu, sampai nanti berbuah sebesar ukuran manusia, aku akan datang kembali". Raksasa langsung masuk kembali ke dalam hutan meninggalkan si nenek yang masih kebingungan dengan perkataan raksasa.

Akhirnya biji mentimun tadi di tanam juga oleh nenek yang memang ingin sekali memiliki anak perempuan dari dulu untuk ia asuh dan besarkan, sampai akhirnya biji mentimun itu tumbuh dan berbuah, akhirnya biji mentimun itu tumbuh sebesar manusia, nenek tua itu sangat senang dan terharu, ternyata apa yang ia harapkan selama ini bisa menjadi kenyataan.

Malam itu bulan purnama penuh, si nenek sangat letih seharian mencari kayu bakar untuk ia jual dan sisanya ia simpan untuk membakar bahan makanan untuknya. Pagi harinya ia terkejut ketika ia bangun sudah ada sarapan pagi dan secangkir teh hangat ada di meja sebelah tempat tidurnya.

"Hei, siapa yang membuatkan aku sarapan?, tanya si nenek dalam hati keheranan. "Aku nek.."..tiba-tiba ada suara di luar pintu kamar si nenek. Si nenek terkejut ketika ada sesosok perempuan cantik yang menghampirinya. "Siapakah tuan puteri gerangan?", si nenek terpukau oleh kecantikan anak perempuan tadi. "Aku adalah timun emas, biji mentimun yang engkau tanam di pekaranganmu". Si nenek merasa bahagia dan tiba-tiba ia merasa sedih.

"Kenapa engkau bersedih?, bukankah kau menginginkan aku dari dulu?". Ternyata si nenek ingat pesan si raksasa yang akan membawa anak perempuan yang berasal dari biji mentimun yang ia tanam.

Si nenek merasa galau luar biasa, di satu sisi ia ingin membesarkan seorang anak perempuan, disatu sisi ia harus merelakan timun emas pergi agar ia tidak dimakan oleh raksasa jahat.

"Timun emas yang cantik, pergilah nak engkau dari sini, aku lebih bahagia kau pergi, ketimbang engkau menjadi mangsa raksasa". Akhirnya si nenek memberikan bekal kepada timun emas berupa biji timun, jarum, garam dan terasi. Taburkanlah jika kau merasa dalam bahaya.

Tak lama setelah berkata demikian, muncullah raksasa yang menagih janji kepada si nenek, dan nenek itu langsung menyuruh timun emas lari sekencang-kencangnya untuk menyelamatkan diri dari raksasa jahat yang kelaparan itu.

Raksasa itu melihat timun emas lari kedalam hutan , dan ia pun mengejarnya. Timun emas langsung menebar biji mentimun di dalam hutan, seketika hutan itu berubah menjadi tanaman mentimun yang sangat besar dan melilit kaki raksasa yang mengejar timun emas. Namun raksasa masih tangguh dengan lilitan timun. Lalu timun mas menebarkan jarum, dan seketika tumbuh tanaman bambu yang sangat tajam dan melukai kaki raksasa tersebut. Dan akhirnya juga raksasa lepas dari pohon bambu yang lebat tadi.

Tibalah timun mas di dekat sungai besar, dan ia pun menebarkan garam di sungai tersebut, seketika pula sungai berubah menjadi lautan yang dalam, namun bukanlah rintangan yang berarti bagi si raksasa. Sampai akhirnya timun emas menebarkan terasi pada sebuah danau, si raksasa terjerembab dalam danau yang berubah menjadi lumpur hidup dan menghisap si raksasa masuk kedalamnya hingga tenggelam.

Timun emas sangat lega, ia pun kembali ke rumah nenek tua tadi. dan ia pun sangat berterima kasih kepada si nenek tua dan mereka pun kini tinggal bersama dan bahagia.

Mungkin hikmah yang bisa kita ambil dari cerita timun emas diatas adalah jangan lah kita berputus asa ketika kita memiliki sebuah keinginan untuk kita wujudkan , percayalah bahwa kita bisa mewujudkan impian jika kita tidak mudah putus asa.

D. Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Puisi

Puisi termasuk seni sastra, puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalu media bahasa yang artistik/ estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.

Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
  1. Figura bahasa, seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb.
  2. Kata-kata yang ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda.
  3. Kata-kata berjiwa, yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan penyair.
  4. Kata-kata yang konotatif, yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa.
  5. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan.
Alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah :
  1. Hukum puisi dengan pengalaman hidup manusia
  2. Puisi dan keinsyafan atau kesadaran individual
  3. Puisi dan keinsyafan sosial
Contoh Puisi:

 AKU 
 (karya : Chairil Anwar)
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjan
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret 1943


Referensi

Nugroho, Widyo dan Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gunadarma.

Kapaysyi, Roi. 2012. Pengertian Sastra. http://040585.blogspot.com/2012/03/pengertian-sastra.html. diakses pada 15 November 2013 pukul 22:32 WIB.

Admin. 2011. Pengertian Seni. http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/11/pengertian-seni.html. diakses pada 15 Nobember 2013 pukul 22:38 WIB.

Santosa, Ade. 2012. Pengertian dan Jenis-Jenis Prosa Fiksi. http://adesakulelaki.blogspot.com/2012/07/pengertian-dan-jenis-jenis-prosa-fiksi.html. diakses pada 15 November 2013 pukul 23:03 WIB.

Vilda, Ravi. 2013. Cerita Timun Emas dan Raksasa Jahat. http://dongenganakindonesia1.blogspot.com/2013/11/cerita-timun-emas-dan-raksasa-jahat.html. diakses pada 15 November 2013 pukul 23:47 WIB.

Manusia dan Kebudayaan

by Fadhila Nursyifa at 11/15/2013 0 comments
A. Manusia

Ada dua pandangan yang menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia, yaitu :
  1. Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait:
    • Jasad : badan kasar manusia yang dapat diraba dan dilihat (nampak luar/fisik).
    • Hayat : unsur hidup yang ditandai dengan gerak.
    • Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, bekerja secara spiritual.
    • Nafs : kesadaran tentang diri sendiri. 
  2. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur:
    • Id : merupakan komponen utama kepribadian. Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari semua keinginan, keinginan, dan kebutuhan. [Haryanto, 2010]
    • Ego : merupakan komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas. Ego sadar akan tuntutan dunia luar dan mengatur keingingan Id agar dapat dipuaskan dengan cara yang dapat diterima.
    • Superego : komponen kepribadian paling akhir, terbentuk dari lingkungan eksternal. Superego menunjukan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi. [Freud, dalam Brennan, 1991: 205-206]
B. Hakekat Manusia

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh. Manusia dilengkapi oleh akal, perasaan dan kehendak, oleh karena itu manusia disebut sebagai  makhluk Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Dengan akal manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan dengan adanya perasaan manusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa manusia ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalu pancaindera. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya dimiliki oleh manusia.

C. Kepribadian Bangsa Timur

Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara atau daerah, sebut saja Indonesia. Bisa kita lihat bahwa negara kita memiliki sikap teloransi yang tinggi tentang agama dan kebudayaanya. Hal itu dapat tercermin dalam semboyan kita "Bhineka Tunggal Ika" yang artinya berbeda-beda namun tetap satu. Selain itu bangsa timur juga sangat menjung nilai kesopanan, sehingga bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Tak hanya itu, bangsa timur juga terkenal dengan budaya gotong royong dan peduli terhadap sesama, berbeda dengan bangsa barat yang cenderung bersifat individualis dan egois dalam kehidupan bermasyarakat.

Bagan Psiko-sosiogram Manusia
Francis L.K Hsu, sarjana Amerika keturunan Cina, mengatakan bahwa dalam jiwa manusia mengandung delapan daerah seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar diri pribadi yang disebut dengan psiko-sosiogram manusia. Prof. Dr. Koentjaraningrat dalam bukunya yang berjudul kebudayaan, mentalitas dan pembangunan, halaman 128, memaparkan bagan psiko-sosiogram manusia sebagai berikut :
Nomor 7 dan 6 terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang telah tersedak kedala, sehingga tidak disadari oleh individu.
Nomor 5 terdiri dari pikiran - pikiran yang disadari oleh individu, namun hanya disimpan dalam jiwanya dan tidak dinyatakan kepada siapapun.
Nomor 4 mengandung pikiran, gagasan dan perasaan yang dapat dinyatakan secara terbuka oleh individu kepada sesama.
Nomor 3 mengandung konsepsi tentang orang-orang, binatang, atau benda yang oleh individu sebagai tempat berlindung dan tempat mencurahkan isi hati apabila individu dalam kesulitan, dan diperlakukan secara mesra dan karib.
Nomor 2 tidak lagi ditandai dengan sikap sayang dan mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan orang, binatang atau benda itu bagi dirinya.
Nomor 1 terdiri dari pikiran dan sikap dalam alam jiwa manusia tentang manusia, benda, alat, pengetahuan dan adat yang ada dalam kebudayaan dan masyarakat itu sendiri, tetapi yang jarang sekali mempunyai arti dan pengaruh langsung terhadap kehiduapan sehari-hari.
Nomor 0 terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan yang hampir sama dengan pikiran yang terletak dlam lingkunagn nomor 1, hanya bedanya terdiri dari pikiran dan anggapan tentang orang atau hal yang terletak di luar masyarakat dan ditanggapi oleh individu dengan sikap masa bodoh.

D. Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta "budhayah" yang artinya budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata "colere" yang artinya mengolah tanah. Jadi secara umum kebudayaan dapat diartikan sebagai "segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengn tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya". Namun budaya dapat pula diartikan sebagai himpunan pengalaman yang dipelajari, mengacu pada pola-pola perilaku yang ditularkan secara sosial yang merupakan kekhususan kelompok sosial tertentu. [Keesing, Jilid I, 1989 : 68]

Menurut E.B.Tylor (1871) kebudayaan adalah kompleks yang mencangkup pengetahuan, kepercayaaan, kesenia, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan lain serta kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Tokoh kebudayaan :
  • Asrul Sani (penyair)
  • Abdul Muis (novelis)
  • Chairil Anwar (penyair)
  • Wiliam Shakespeare (novelis), dan masih banyak lagi.
E. Unsur-unsur Kebudayaan

C. Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
  1. Sistem religi  (kepercayaan) 
  2. Sistem organisasi kemasyarakatan
  3. Sistem pengetahuan
  4. Sistem mata pencarian hidup dan sistem ekonomi
  5. Sistem teknologi dan peralatan
  6. Bahasa
  7. Kesenian
Pendapat umum mengatakan, bahwa kebudayaan dapat dibedakan dalam dua bentuk wujudnya. Pertama, kebudayaan bendaniah (material) dengan ciri dapat dirasa, dilihat, dan diraba. Kedua, kebudayaan rohaniah (spiritual) dengan ciri dapat dirasa saja.

F. Wujud Kebudayaan

Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu :
  1. Kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia
  2. Kompleks aktivitas
  3. Wujud sebagai benda
G. Orientasi Nilai Budaya

5 masalah pokok kehidupan manusia secara unversal, menurut C. Kluckhohn [Variantation in Value Orientation:1961] :
  1. Hakekat hidup manusia (MH)
  2. Hakekat karya manusia (MK)
  3. Hakekat waktu manusia (WM)
  4. Hekekat alam manusia (MA)
  5. Hekekat hubungan manusia (MN)
H. Perubahan Kebudayaan 

Gerak kebudayaan adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan. Gerak manusia terjadi karena ia mengadakan hubungan dengan manusia lainnya. Terjadinya gerak atau perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
  1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
  2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Faktor-faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru :
  1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
  2. Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama, dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
  3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.
  4. suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
  5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat sengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.
I. Kaitan Manusia dan Kebudayaan

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan sebagai obyek yang dilaksanakan manusia. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusa menciptkan kebudayaan, dan setelah itu kebudayaan mengatur hidup manusia. Contohnya adalah manusia dengan peraturan kemasyarakatan. Pada awalnya manusia membuat peraturan maka setelah itu manusia yang membuatnya harus patuh pada peraturan yang dibuatnya itu.

Hubungan antara manusia dan kebudayaan dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
  1. Eksternalisasi : proses dimana manusia mengekspresiakan dirinya dengan membangun dunianya,
  2. Obyektivitas : proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
  3. Internalisasi : proses dimana masyarakat desergap kembali oleh manusia.

Referensi

Nugroho, Widyo dan Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gunadarma.

Haryanto. 2010. Struktur Kepribadian Id, Ego dan Superego Sigmund Freud. http://belajarpsikologi.com/struktur-kepribadian-id-ego-dan-superego-sigmund-freud/. diakses pada 15 November 2013 pukul 18:35  WIB.

Gunadarma. 2010. 2.3 Kepribadian Bangsa Timur. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/02/2-3-%E2%80%A2kepribadian-bangsa-timur/. diakses pada 15 November 2013 pukul 19:10 WIB.

Hendar, Abu. 2012. Hubungan Manusia dan Kebudayaan. http://www.abu-hendar.com/2012/04/hubungan-manusia-dan-kebudayaan.html. diakses pada 15 November 2013 pukul 19:11 WIB.

Wednesday 13 November 2013

Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar

by Fadhila Nursyifa at 11/13/2013 0 comments
A. Pengertian Ilmu Budaya Dasar

Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris "The Humanities". Istilah Humanities sendiri berasal dari bahasa latin humanus yang berarti manusia, berbudaya dan halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya.

Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu :
  1. Ilmu-ilmu Alamiah (natural science)
    Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah. Caranya adalah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitiannya 100% bedar dan 100% salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah adalah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
  2. Ilmu-ilmu Sosial (social science)
    Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hasil penelitiannya tidak yakin 100% benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya adalah keteraturan dalam hubungan antar manusia itu tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial adalah ilmu ekonomi, sosiolog, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dsb.
  3. Pengetahuan Budaya (the humanisties)
    Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencaru arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. 
Pengetahuan Budaya dibatasi sebagai pengetahuan yang mencangkup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Sedangkan Ilmu Budaya Dasar (basic humanisties) adalah usaha yang diharapkan dapat memperi pengetahuan dasar dab pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembagkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebuadayaan.

Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Pengetahuan Budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus), sedangkan Ilmu Budaya Dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.

B. Tujuan Ilmu Budaya Dasar

Tujuan dari ilmu budaya dasar adalah  :
  1. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, agar mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.
  2. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
  3. Mengusahakan agar mahasiswa tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat. 
  4. Mengusahakan wahana komunikasi para akademis agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.

C. Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar

Manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak sebagai subyek akan tetapi sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusian dengan alam, dengan sesama manusia, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan manusia dengan Tuhan menjadi tema dalam Ilmu Budaya Dasar.

Pokok bahasan yang akan dikembangkan adalah :
  • Manusia dan cinta kasih
  • Manusia dan keindahan
  • Manusia dan penderitaan
  • Manusia dan keadialan
  • Manusia dan pendangan hidup
  • Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
  • Manusia dan kegelisahan
  • Manusia dan harapan.
Kedelapan pokok bahasan itu termasuk dakam karya-karya yang tercakup dalam pengetahuan budaya. Masing-masing pokok bahasan dapat didekati dengan baik menggunakan cabang-cabang pengetahuan budaya secara sendiri-sendiri maupun secara gabungan cabang-cabang tersebut.

Ilmu Budaya Dasar bukan ilmu sastra, ilmu tari, ilmu filsafat dan ilmu lain yang terdapat dalam pengetahuan budaya. Ilmu Budaya dasar hanya mepergunakan karya-karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya untuk mendekati masalah-masalah kemanusiaan dan budaya.


Referensi
Nugroho, Widyo dan Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gunadarma.
 

Saturday 19 October 2013

Sejarah dan Aliran Psikologi

by Fadhila Nursyifa at 10/19/2013 0 comments
Sejarah Psikologi

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan manusia, dilihat dari sudut pandang perilaku. Pada zaman Reneisan (zaman revolusi ilmu pengetahuan di Eropa), Rene Descartes (15-96-1650), seorang filsuf dari perancis, mendefinisikan olmu jiwa (Psikologi) adalah ilmu tentang kesadaran. Sedangkan George Barkeley (1685-1753), filsuf dari inggris, mengatakan bahwa ilmu psikologi adalah ilmu tentang penginderaan (Persepsi).

Awalnya Psikologi (atau tepatnya gejala-gejala kejiwaan) dipelajari oleh filsafat dan ilmu faal. Filsuf-filsuf seperti Socrates (469-399 SM), Plato (427-347 SM) dan Aristoteles (384-322 SM), sudah mempelajari gejala-gejala kejiwaan sejak 500 atau 600 tahun sebelum masehi [Sarli 1976]. Pada abad ke-19 tepatnya 1879 psikologi diakui sebagai ilmu yang berdiri sendiri. Pada masa itu seorang filsuf, dokter, sosiolog dan ahli hukum, bernama Wilhelm Wundt, mendirikan labolatorium psikologi pertama di dunia tepatnya di Leipzing, Jerman (1879).

Aliran-Aliran Psikologi

Strukturalisme atau Elementalisme

Aliran ini dapat dikatakan aliran pertama dalam psikologi. Aliran yang dikembangkan oleh Wilhelm Wundt ini menekankan pada analisis atas proses-proses kesadaran yang dipandang terdiri dari elemen-elemen dasar, serta upaya menekan hukum-hukum yang membawahi hubungan diantara elemen-elemen kesadaran tersebut. Karena pandangan elementalistik ini, psikologi strukturalisme disebut juga psikologi elementalisme. Wundt dan pengikut-pengikutnya berpendapat bahwa pengalaman mental yang kompleks sebenarnya adalah "struktur" yang terdiri atas keadaan-keadaan mental yang sederhana. Metode yang dipakai dalam strukturalisme adalah metode instropektif. Metode instropektif adalah orang yang menjadi percobaan diminta untuk menceritakan kembali pengalamannya atau perasaannya setelah ia melakukan suatu eksperimen. Tokoh lain dalam psikologi strukturalisme adalah Edward Bradford Titcherner (1867-1927).

Fungsionalisme

Fungsionalisme adalah orientasi dalam psikologi yang menekankan pada proses mental dan menghargai manfaat psikologi serta mempelajari fungsi-fungsi kesadaran manusia dalam menjembatani antara kebutuhan manusia dengan lingkungannya. Aliran ini pada intinya merupakan doktrin bahwa proses atau kesadaran sadar seperti kehendak bebas, berfikir, beremosi, memersepsi dan mengindrai adalah aktifitas-aktifitas atau operasi-operasi dari sebuah organisme dalam kesaling hubungan fisik dengan suatu lingkungan fisik dan tidak dapat diberi eksistensi yang penting. Tokoh - tokoh aliran ini adalah Wiliam James (1842-1910), James R. Angel (1869-1949) dan John Dewey (1859-1952).

Behaviorisme

Behaviorisme merupakan lanjutan dari fungsionalisme. Behaviorisme adalah aliran yang khususnya terdapat di Amerika Serikat. Aliran ini di temukan oleh John B. Watson (1878-1958). Behaviorisme tidak setuju dengan penguraian jiwa ke dalam elemen seperti yang diperecayai oleh strukturalisme. Tokoh lain dari aliran ini adalah Ivan Pavlov (1849-1936) dan Mc Dougall (1871-1938). Teori mereka yang terkenal adalah mengenai insting. Menurutnya insting adalah kecenderungan bertingkah laku dalam situasi tertentu sebagai hasil pembawaan sejak lahir dan tidak dipelajari sebelumnya. Inti dari aliran ini adalah asumsi bahwa jiwa bukan materi sehingga tidak dapat diteliti secara langsung. Penelitian aliran ini di fokuskan pada tingkah laku dengan asumsi bahwa tingkah laku merupakan wujud dari kejiwaan manusia.

Behaviorisme lebih mementingkan tingkah laku terbuka yang langsung dapat diamati dan diukur dari pada tingkah laku tertutup yang hanya diketahui secara tidak langsung. menurut aliran behaviorisme, emosi gembira atau sedih adalah manifestasi dari adanya ketegangan (tarikan) otot-otot dan syaraf-syaraf tertentu.

Aliran behaviorisme juga disebut sebagai psikologi "S-R" ("Stimulus"-"Respons"), karena menurut aliran ini proses-proses psikologis selalu dimulai denganadanya rangsang (stimulus) dan diakhiri dengan suatu reaksi (respon) terhadap rangsangan tersebut.

Gestalt

Pada saat di Amerika Serikat tumbuh aliran "Behaviorisme"; di Jerman muncul pula aliran yang disebut "Gestalt". Dalam bahasa Inggris kata "gestalt" disebut "form" atau "configuration" (bentuk). Aliran ini diumumkan pertamakali oleh Max Wertheimer pada tahun 1912. Tokoh lainnya adalah kurt Koffka (1886-1941) dan Wolf Gang Kohler (1887-1967). Teori yang mereka ajukan adalah bahwa dalam pengamatan atau persepsi suatu situasi rangsang ditangkap secara keseluruhan. (misalnya kita melihat sebuah mobil, mobil itu terdiri dari pintu, jendela, ban dan lain-lain. Kita tidak melihatnya hanya sebagai ban, jendela atau bagian (mobil) lainnya, tapi kita melihatnya sebagai mobil). Jadi persepsi bukanlah penjumlahan rangsangan-rangsangan kecil (detail) yang ditangkap oleh alat-alat indera, melainkan suatu keseluruhan yang berarti dari detail-detail tadi. Menurut psikologi Gestalt, pengamatan kita tergantung pada pola rangsang yang sampai pada kita dan cara mengorganisir pola tersebut.

Psikoalanisis

Pada tahun 1909 Sigmund Freud  memperkenalkan aliran psikoanalisis. teori dasar dari Sigmund adalah tentang alam sadar, pra-sadar dan alam bawah sadar. Alam sadar adalah apa yang seseorang sadari pada saat-saat tertentu, penginderaan langsung, ingatan, pemikiran, fantasi, dan perasaan yang dimiliki. Alam pra-sadar adalah segala sesuatu yang dengan mudah dipanggil atau dimunculkan ke alam sadar, (kenagan-kenangan yang walaupun kita tidak ingan waktu berfikir tapi dapat dengan mudah dipanggil lagi). Menurut Freud keduanya adalah bagian keci dari pikiran.

Alam bawah sadar adalah bagian terbesar dari pikiran. Bagian ini mencangkup segala sesuatu yang sangat sulit dibawa ke alam sadar, termasuk segala sesuatu yang memang asalnya dari alam bawah sadar seperti nafsu dan insting. Freud  berpendapat bahwa alam bawah sadar adalah sumber dari motivasi dan dorongan yang ada dalam diri kita.

Konsep lain dari Freud adalah struktur kepribadian. Freud membagi kepribadian menjadi tiga bagian, yaitu Id, Ego dan Super-ego. Id merupakan struktur kepribadian yang paling mendasar, hanya berdasarkan dorongan nafsu belaka. Ego adalah pikiran yang beroperasi menurut prinsip kenyataan yang memuaskan dorongan Id menurut cara-cara yang dapat diterima masyarakat atau sebagai kepribadian yang mengontrol kesadaran. Super-ego adalah kesadaran tertinggi manusia, terbentuk melalui proses identifikasi dalam nilai-nilai moral san beroperasi menurut prinsip moral.

Tokoh lain dari aliran psikoanalisis adalah Alfred Adler (1870-1937) dan Carl Gustav Jung (1875-1961). Gustav mengklasifikasi karakteristik kepribadian menjadi dua, yaitu Introvert (tertutup) dan Ekstovert (terbuka).

Humanistik

Humanistik adalah suatu aliran yang bertujuan untuk menempatkan manusia pada posisi kemanusiaan yang sebenarnya. Perhatian Psikologi Humanistik tertuju pada masalah bagaimana tiap-tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh masing-masing pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Pandangan humanistik banyak diterapkan dalam bidang psikoterapi dan konseling tujuannya adalah meningkatkan pemahaman diri. Tokoh dalam aliran humanistik adalah Carl Rogers (1902-1988), dan Abraham Maslow (1908-1970).

Kognitif

Psikologi kognitif adalah kajian tentang bagaimana otak atau pikiran kita bekerja, bagaimana kita berfikir, mengingat dan belajar. Tokohnya adalah Jean Piaget (1896-1980), Piaget mempunyai teori yang disebut sebagai konsep kecerdasan. Teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan.
Piaget membaginya menjadi empat periode :
1. Periode sensorimotor (usia 0-2 tahun)
2. Periode raoperasional (usia 2-7 tahun)
3. Periode operasional konkrit (usia 7-11 tahun)
4. periode operasional formal (usian 11- dewasa)

Transpersonal

Dua unsur penting aliran transpersonal adalah potensi luhur seperti keruhanian, pengalaman mistik dan lain sebagainya. Unsur kedua adalah corak kesadaran yang memasuki alam kebatinan pengalihan dimensi meditasi.





Daftar Referensi

Sarwono, Sarlito Wirawan. 1976. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang.

Wardah Nurul. 2012. Aliran-aliran dalam Psikologi. http://yoroelz09.blogspot.com/2012/12/aliran-aliran-dalam-psikologi.html. diakses pada 29 September 2013 pkl 22:00 WIB.

Khasanah. 2012. Aliran-aliran dalam Psikologi. https://khasanahpioneerscom.wordprees.com/2012/09/05/aliran-aliran-dalam-psikologi/. diakses pada 29 September 2013 pkl 22:30 WIB.

Kuntjojo. 2008. Latar Belakang Lahirnya Psikologi Dalam. http://ebekunt.wordpress.com/2008/08/09/latar-belakang-lahirnya-psikologi-dalam/ diakses pada 19 Oktober 2013 pkl 17:11 WIB.

Monday 30 September 2013

Pengertian dan Peran Teknologi Informasi

by Fadhila Nursyifa at 9/30/2013 0 comments
Latar Belakang
 
Istilah teknologi Informasi mulai populer diakhir 70-an. Pada masa sebelumnya teknologi informasi biasa disebut teknologi komputer, Perkembangan teknologi informasi di Indonesiai selalu meningkat dari masa ke masa. Sebagai negara berkembang, Indonesia selalu mengadopsi berbagai teknologi hingga akhirnya penggunaan teknologi informasi menjadi  kebutuhan sehari-hari. Dalam kehidupan, teknologi informasi memiliki peran yang sangat banyak dan membantu. Hal ini dapat kita lihat dari berbagai aktivitas manusia yang tidak lepas dari teknologi dan selalu memanfaatkan teknologi untuk segala kepentingan mereka.

Pengertian Teknologi Informasi

Sebelum mengetahui pengertian dari teknologi informasiada baiknya kita mengetahui arti dari teknologi dan arti dari informasi itu sendiri. Menurut Nasution (1995) istilah teknologi berasal dari bahasa Yunani yaitu technologia yang menurut Webster Dictionary berarti systematic traeatment atau penanganan sesuatu secara sistematis, sedangkan thecne sebagai dasar kata teknologi berarti art, skill, science atau keahlian, keterampilan, ilmu [Deni2006, 9]. Namun sebagian orang mengartikan teknologi sebagai suatu alat atau mesin yang memudahkan manusia dalam menyelesaikan masalah.

Sedangkan secara umum informasi berarti hasil pemprosesan data yang telah diolah dengan komputer dan bermanfaat bagi penggunanya [Aries2012, 32]. Data sendiri merupakan sebuah fakta atau apapun yang belum diproses, Siagian (2002) berpendapat bahwa data adalah bahan "mentah". Sebagai bahan mentah, data merupakan input yang setelah diolah berubah menjadi output yang disebut informasi [Deni2006, 3].

Dari pengertian kata informasi dan kata teknologi diatas, dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah serangkaian tahapan penanganan informasi, yang meliputi penciptaan informasi, pemeliharaan saluran informasi, seleksi dan transmisi informasi, penerimaan informasi secara selektif, penyimpanan dan penelusuran informasi, dan penggunaan informasi [Deni2006, 9]. Berikut definisi teknologi informasi menurut para ahli :
  1. Haag & Keen (1996) teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.
  2. Martin (1999) teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencangkup teknologi komunikasi yang mengiri informasi.
  3. Williams dan Sawyer (2003) teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video. William dan Sawyer (2005) melengkapi definisi teknologi informasi sebagai bentuk umum yang menggambarkan setiap teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan, dan menyempaikan informasi.
  4. Martin, Brown, De Hayes, Hoffer dan Perkins (2005) teknologi informasi adalah kombinasi teknologi komputer yang terdiri dari perangkat keras dan lunak untuk mengolah dan menyimpan informasi dengan teknologi komunikasi untuk melakukan penyaluran informasi.
Peran Teknologi Informasi

Teknologi Informasi memeiliki peran yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan manusia. Dalam duania bisnis dan pendidikan teknologi informasi adlah tiang utama untuk mencapai tujuan. Suatu perusahaan akan lebih maju jika memanfaatkan teknologi informasi.  Berikut beberapa manfaat teknologi informasi dalam bisnis suatu perusahaan :
  1. Dapat memperluas pangsa pasar.
  2. Dapat meningkatkan efisiensi operasional dan waktu.
  3. Dapat mengurangi biaya produksi dan operasional.
  4. Dapat memberikan keunggulan kompetitif.
  5. Dapat memberikan peluang bisnis baru.
Begitu pula dalam dunia pendidiakan, dampak kemajuan teknologi dalam dunia pendidikan sangatlah luar biasa. Berbagai model pembelajaran dengan memanfaatkan komputer sangat mungkin menghandle perkembangan dunia pendidikan. Bagi negara-negara maju, pendidikan berbasis teknologi informasi dan komunikasi bukan hal yang baru lagi. Mereka telah terlebih dulu dan lebih maju dalam menerapkan berbagai teknik dan model pendidikan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Contoh lain peran teknologi informasi ada dalam bidang kesehatan, keamanan atau kepolisian, pertanian dan masih banyak lagi.

Kesimpulan
  1. Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang berisi data-data yang telah diproses dan berguna bagi manusia.
  2. Peran teknologi informasi sangat penting terutama dalam dunia bisnis dan pendidikan. Namun masih banyak peran teknologi informasi yang berguna bagi manusia.
Saran 

Teknologi informasi akan lebih bermanfaat jika kita menggunakan untuk hal yang positif. Pemanfaatan teknologi informasi secara positif dapat mendatangkan keuntungan bagi individu maupun kelompok. 

Daftar Pustaka

Darmawan Deni, Leli Halimah, Sofyan Iskandar. 2006. Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: UPI PREESS.

Sutopo, Ariesto Hadi. 2012. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan. Yogyakarta: GRAHA ILMU.

Sappe, Umar. 2013. Peran Teknologi bagi Kemajuan Pendidikan. Web. http://edukasi.kompasiana.com/2013/07/02/peran-teknologi-bagi-kemajuan-pendidikan-570332.html , diakses 10 September 2013 pkl 17:28 WIB.

Pak Ien. 2013. Peranan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidiakan. Web. http://www.mediaedukasi.com/peranan-teknologi-dan-informasi-dalam-dunia-pendidikan/ , diakses 10 September 2013 pkl 17:31 WIB.

Anneahira.com. 2010. Pengertian Teknologi Informasi dari Para Pakar. Web. http://www.anneahira.com/pengertian-teknologi-informasi.html , diakses 10 September 2013 pkl 15:23 WIB.
 

Kumpulan Tugas Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea