Sunday, 1 December 2013

Manusia dan Keindahan

by Fadhila Nursyifa at 12/01/2013

A. Keindahan

Keindahan berasal dari kata indah yang artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perorangan, waktu dan tempat, slera mode, kedaerahan atau lokal. Menurut The Liang Gie dalam bukunya "Garis Besar Estetika", keindahan adalah salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan dan sebagainya. Menurut Thomas Aquinos (1225-1274), keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.

Keindahan dapat dibedakan antara keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Keindahan sebagai suatu kualitas yang abstrak merupakan keindahan yang tidak dapat diukur nilai keindahannya karena keindahan yang bersifat abstrak juga bersifat relative yakni apabila kita melihat sesuatu yang indah itu belum tentu indah untuk orang lain. Keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang indah merupakan keindahan yang bersifat pasti dan dapat dengan mudah diterima oleh pandangan dari masyarakat dan mempunyai nilai.

Pengertian keindahan yang seluas-luasnya :
  • Keindahan seni
  • Keindahan alam
  • Keindahan moral
  • Keindahan intelektual
Nilai Estetik adalah nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan. Nilai estetik dapat digolongkan menjadi nilai ekstrinsik dan nilai instrinsik. Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya, yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.

Kontemplasi dan Ekstansi adalah faktor pendukung keindahan yang didasarkan pada seleras seni. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmasti sesuatu yang indah. Apabila kedua dasar ini dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah.

B. Renungan 

Renung artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalama-dalam. adapun teori-teori dalam renungan ialah :
  1. Teori Pengungkapan
    Dalil dari teori ini adalah "Art is an expression of human feeling" (seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia).
  2. Teori Metafisik
    Teori seni metafisik merupakan salah satu teori tertua yang berasal dari Plato. Menurutnya sumber seni adalah sebuah peniruan (imitation teori). Dalam metafisikanya, Plato mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai relita Ilahi. Pada taraf terendah terdapat realita duniawi yang merupakan merupakan cerminan semu dan mirip realita Ilahi itu. Dan karya seni yang dibuat manusia hanyalah sebuah tiruan dari realita duniawi.
  3. Teori Psikologis
    Proses pencipataan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seorang seniman. Sedang karya seninya merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu.
    • Teori Permainan
      Menurut Freedrick Schiller (1757-1805), asal mula seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impluse) yang ada dalam diri seseorang. Dan menurut Herbert Spencer, permainan berperan untuk mencegah kemampuan-kemampuan mental manusia menganggur dan kemudian menciut karena disia-siakan.
    • Teori Penandaan
      Seni adalah suatu lambang atau tanda dari perasaan manusia. Karya seni adalah iconic sign (tanda serupa) dari proses psikologis yang berlangsung dalam diri manusia, khususnya tanda-tanda dari perasaannya.

C. Keserasian

Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar dan sesuai benar. Adapun teori keserasian, yaitu :
  1. Teori Obyektif dan Teori Subyektif
    Teori obyektif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetik adalah sifat (kualita) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Teori subyektif menyatakan bahwa ciri-ciri menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati suatu benda.
  2. Teori Perimbangan
    Keindahan adalah suatu kualita dari benda-benda yang disusun (yakni mempunyai bagian-bagian). Hubungan dari bagian -bagian yang menciptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai perimbangan atau perbandingan angka-angka.

Referensi

Armiyanto, Eko Angga. 2011. Keindahan sebagai sesuatu kualitas yang abstrak dan sebagai benda tertentu yang indah. http://hamaguri-incridible.blogspot.com/2011/06/keindahan-sebagai-sesuatu-kualitas-yang.html. diakses 1 Desember 2013 pukul 21:31 WIB.


Nugroho, Widyo dan Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gunadarma.

1 comments:

Anonymous said...

coba

Post a Comment

 

Kumpulan Tugas Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea